Sepeda Motor Roda Dua Untuk Penyandang Tuna Daksa ?

Yogyakarta - Seperti biasa, Jl. Brigjen Katamso memang selalu ramai terutama di sekitar Jogjatronik Mall dan pertigaan Purawisata. Kawasan tersebut sering kali tersendat karena banyaknya kendaraan yang menyeberang baik mobil maupun sepeda motor. Pada hari Rabu, 21 Mei 2014 sekitar pukul 11.00 WIB saya melintasi Jl. Brigjen Katamso dengan sepeda motor dari arah Utara. Tepat di depan saya ada dua sepeda motor berjalan bersebelahan namun salah satunya berkendara dengan kurang stabil sehingga nyaris menyenggol motor di sebelahnya.

Melihat kejadian itu, saya kaget dan setengah berteriak "eh awas nabrak".. Penasaran dengan pengendara motor tersebut saya berusaha mendekat. Ternyata pengendara sepeda motor itu adalah seorang bapak-bapak penyandang tuna daksa dengan satu lengan yaitu lengan kanan dan (maaf) tanpa lengan kiri. Dengan hanya menggunakan satu lengan otomatis keseimbangan tidak mudah didapat dan beban tubuh hanya ditopang oleh lengan kanan sehingga akan sangat berbahaya apabila melakukan pengereman mendadak.

kondisi Jl. Brigjen Katamso memang tidak berlubang tapi banyaknya tambalan dan tutup galian kabel membuat jalan menjadi bergelombang. Memperhatikan sang bapak mengendarai sepeda motor roda dua di atas jalan bergelombang cukup membuat saya ngeri dan sedih. Dalam hati, saya bertanya kenapa beliau mengendarai sepeda motor roda dua, apa tidak mempunyai sepeda motor roda tiga?! kenapa beliau berkendara seorang diri.. di mana anak, istri, kerabat atau tetangganya?!

Selain itu, beliau juga tidak dapat melihat ke arah belakang dengan baik karena kaca spion tidak pada posisi yang benar. Entah beliau sadar atau tidak jika mengendarai sepeda motor roda dua seperti itu, tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga membahayakan pengguna jalan lainnya.

Semoga ke depannya beliau selalu didampingi saat bepergian atau selalu menggunakan sepeda motor roda tiga yang lebih aman.

Tidak ada komentar: